search

The Books Have Arrived! Are You Ready to Partay?

Kemarin, jelang sepekan sebelum acara peluncuran resmi buku RASIS! PENGKHIANAT! MISKIN MORAL! RPM, telah beres dicetak, tiba di pangkuan penerbit
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Bobby Kool dengan pak Suwitra, pemilik percetakan tempat bio SID diproduksi.
Bobby Kool dengan pak Suwitra, pemilik percetakan tempat bio SID diproduksi.

Kemarin, jelang sepekan sebelum acara peluncuran resmi buku RASIS! PENGKHIANAT! MISKIN MORAL! telah beres dicetak, tiba di pangkuan penerbit — CV Kuat Kita Bersinar (Superman Is Dead), dan siap diedarkan mulai…—nanti dikabari ya 🙂

Seperti telah diumumkan sebelumnya, bakal diadakan tiga kali pesta dalam rangka menyambut terbitnya buku serta dirgahayu Superman Is Dead yang ke-20.

Yang pertama pada 18 Agustus 2015 bertajuk PUNK ROCK BOAT – let’s sail ‘n read!.

Yang kedua, KOBIKU (Kongkow-kongkow Bicara Buku), pada 20 Agustus.

PunkRockBoat
Kobiku-E-fliers-1

Yang ketiga—sementara ini masih tentatif, sedang difinalisasi konsepnya.


PUNK ROCK BOAT akan diadakan di atas kapal pesiar Quicksilver dengan mengundang pers lokal dan nasional, undangan khusus serta publik. Sambil menonton SID tampil akustik hadirin bakal diajak berkeliling di sekitar Teluk Benoa. Ini memang disengaja, untuk mengingatkan serta memperlihatkan bahwa di tempat itulah rencana jahat reklamasi hendak dipaksakan oleh pengusaha yang dibekingi penguasa.

KOBIKU konsepnya lebih rileks: ngobrol santai dan dekat dengan saya serta trio SID di Rumah Sanur – Creative Hub yang akan ditutup dengan aksi nge-DJ oleh Jon Eka Rock alias DJ Jon Krebek.

Khusus untuk pembeli tiket PUNK ROCK BOAT akan mendapatkan buku edisi terbatas yang masing-masing diberi nomor khusus, dari 1 hingga 200. Selain itu telah dibubuhi tanda tangan oleh masing-masing personel Superman Is Dead.

Bagi yang berminat mendapatkan tiket sekaligus buku edisi terbatasnya silakan klik di sini.

So are you ready to partay?!

Buku edisi terbatas yang diberi nomor khusus, 1 hingga 200, serta dibubuhi tanda tangan masing-masing personel SID.
Buku edisi terbatas yang diberi nomor khusus, 1 hingga 200, serta dibubuhi tanda tangan masing-masing personel SID.
JRX dan Jon Eka Rock sedang sibuk membubuhkan tanda tangan di buku-buku edisi khusus untuk Punk Rock Boat. | Foto: Bobby Kool.
JRX dan Jon Eka Rock sedang sibuk membubuhkan tanda tangan di buku-buku edisi khusus untuk Punk Rock Boat. | Foto: Bobby Kool.
Kapal Quicksilver yang nantinya beralih rupa menjadi Punk Rock Boat. | Foto: baligolfcourses.com
Kapal Quicksilver yang nantinya beralih rupa menjadi Punk Rock Boat. | Foto: baligolfcourses.com
Ini saat penyerahan dokumen untuk nantinya dicetak menjadi bio SID. Tampak Yenny, partner Bobby Kool, berdiri di sebelah kiri, dan Dodix, Operations Manager SID, kanan.
Ini saat penyerahan dokumen untuk nantinya dicetak menjadi bio SID. Tampak Yenny, partner Bobby Kool, berdiri di sebelah kiri, dan Dodix, Operations Manager SID, kanan.
Di Kumpul Coworking Space inilah sebagian isi bio SID dituliskan. Simak kisahnya di sini.
Di Kumpul Coworking Space inilah sebagian isi bio SID dituliskan. Simak kisahnya di sini.
Dua buku yang menemani penulisan bio SID. Tesaurus Bahasa Indonesia agar penceritaan kisah saya lebih kaya warna, dan BLANTIKA | LINIMASA untuk penyemangat saya menerbitkan buku saya yang kedua.
Dua buku yang menemani penulisan bio SID. Tesaurus Bahasa Indonesia agar penceritaan kisah saya lebih kaya warna, dan BLANTIKA | LINIMASA untuk penyemangat saya menerbitkan buku saya yang kedua.
Kucing saya, KitKat, yang menghibur saya saat macet ide dalam menulis. KitKat paling doyan dikilik-kilik perutnya. Hihi.
Kucing saya, KitKat, yang menghibur saya saat macet ide dalam menulis. KitKat paling doyan dikilik-kilik perutnya. Hihi.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top