search

Tonite! Old & New: Badasser Than Thou!

Tonite! Wednesday, January 05, 2011; 8-10 PMOld & New: Badasser Than ThouGoodbye 2010. Hello 2011. Old school meets nü skool. Respect the past, affect the future. Lest we forget. ♪♬ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
DOMESTIC GROOVE ~ Celeb's Chosen Seven is my biweekly column in The Beat (Jakarta) mag. Basically it's an interview via e-mail which focuses on small, intimate, domestic stuff; what Indonesia's public figures are really into, musically speaking. For the seventh edition I went upclose-and-personal with Henry Foundation.
Tonite! Wednesday, November 24, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: MIAN TIARAA Journey:: Introduction, playlist and photo, written and handpicked by Tiara herself :: Let's pack our stuff, we're going on a trip, visiting places, travel through time and space. But first, bring what you need. Put them in your backpacks. Make sure all is checked. We might have to give up what we have and trade them with things along the road. Because that's a road trip is all about. No expectations, only excitements. Everything is random. We will not have the knowledge to see what is going to happen. We just have to experience it. Here's a little something to add something to your life. Now, let's get lost. ♪♬ ♫ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Tonite! Wednesday, November 17, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: BONNY SIDHARTAMy Playlust---Nothin' but a Nosebleed, Helleluyah!:: Introduction and playlist, written and handpicked by Bonny Himself :: ...Well, ketika ditodong Gus Cuk a.k.a. Dethu untuk mengisi program The Block Rockin' Beats jujur agak kaget plus bingung; kaget kenapa gue bisa diajak (tengkyu Gus) dan bingung mau mengisi playlist apa ketika sadar waktu tinggal sehari lagi---sementara gue belom bikin playlist apa-apa... hehehe... Bingung! Ya, bingung, karena belakangan mayoritas musik yang keluar masuk kuping dan kepala gue mayoritas didominasi musik-musik berdaya ledak tinggi dan terlalu monoton untuk orang lain (walaupun tidak semonoton SURGA). Dan maafkan sebelumnya kalau playlust yang gue buat ini kurang cocok untuk didengarkan di kala malam... Btw, lagu-lagu yang gue pilih sekarang ini kebetulan lagu-lagu yang ada di dalam iPod gue, jadi gak semuanya ada kedekatan emosional sama gua, hanya sekedar suka ajah (sorry yah Thu, gue mengakui kalo gue pemalas). Dan maaf juga dalam pemilihan playlust ini gue dalam keadaan 100 persen SADAR... Sekali lagi maaf. But, hey, fuck that! Ini giliran gue, jadi suka atau gak suka, selamat menikmati! \m/ HAIL \m/ ♪♫♬ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Tonite! Wednesday, November 10, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: SAMACKThe Self-Destrukt Hit List:: Introduction, playlist and photos, written and handpicked by Samack Himself :: Terus terang, ternyata tidak mudah bikin list yang berisi singel-singel favorit dari bermacam band. Setidaknya itu berlaku bagi saya, yang cenderung lebih mengapresiasi sepaket album daripada butiran lagu. Jika saya malas dan putus asa, mungkin list ini akan berisi semua lagu dari tiga album awal Metallica, atau semua lagu dari album The Wall-nya Pink Floyd, atau semua track yang ada di Mellon Collie and The Infinite Sadness-nya Smashing Pumpkins. Tapi syukurlah hal itu tidak saya lakukan, karena pasti dianggap menyebalkan di mata sang empunya program ini... Akhirnya, saya sempatkan membongkar file dan rak untuk mencari (kembali) lagu-lagu yang saya suka dan gilai selama hidup saya ini. Proses hunting lagu ini saya lakukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jadi saya yakin pasti ada beberapa lagu yang luput dari memori dan pantauan. Tapi biarlah. Saya coba trik sederhana; konon jika hunting dimulai dari band favorit, lalu menuju ke album favorit, biasanya akan sampai pada satu lagu yang paling favorit juga. And it really works for me. Hasilnya sekarang ada 33 lagu yang saya susun secara acak---kecuali lagu pertama dan terakhir yang saya desain supaya tampak seperti 'live', haha... Beberapa lagu memang memiliki histori dan cerita spesial, sebagian lagi saya pilih karena musiknya emang keren aja dan bikin saya bersemangat. Oya, list lagu ini kebanyakan emang cadas dan 90an sih---tapi selalu ada ruang kok bagi lagu-lagu yang pop dan lembut, dari jaman lawas maupun era kekinian. Sekalipun saya saya cukup terbuka pada segala jenis musik, toh saya masih bangga menyebut diri saya sebagai seorang metalhead. Eits, metalhead?! By the way, saya mungkin orang yang paling durhaka pada root metal. Sebab, sejujurnya saya tidak pernah benar-benar terpukau pada Sabbath, Motörhead atau Slayer yang sering diagung-agungkan oleh banyak kawan saya itu. Jadi tiga band supermetal itu tidak ada dalam list ini. Jadi silakan menggugat kadar ke-metal-an saya hari ini... Well, menyusun list seperti ini ternyata menyenangkan dan seperti berbagi pengalaman. Duh, rasanya sebentar lagi saya akan kecanduan untuk menyusun list atau malah nekat bikin mixtape. Tapi please, jangan tanyakan lagi apa playlist saya ketika menyusun list ini...Plug. Play. Enjoy.♪♬ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Edition: April 07, 2010Rock-n-Roll Exhibition: INDRA AMENG33 Songs of My Monday Mayhem Playlist:: Playlist, intro, song descriptions, and (a few) photos, written and handpicked by Ameng Himself :: Playlist ini spesial saya siapkan untuk dimainkan pada acara Monday Mayhem di bar legendaris, Parc, enam tahun yang lalu. Pertama kali saya diundang main sebagai Guest DJ di Monday Mayhem oleh Nasta Sutardjo pada tanggal 1 Maret 2004, saya langsung berpikir untuk mainin set list yang saat itu belum diputarkan di Parc. Idenya adalah memutarkan lagu-lagu yang bisa bikin suasana ramai hingar-bingar, bisa sing-along, dan teriak-teriak bersama. Untuk itu saya perlu musik yang keras, bikin semangat, sekaligus juga lagu-lagu yang bisa dinyanyiin bareng-bareng. Karena itu saya memilih membuat spesial set tribute untuk era 80s glam metal dan hair metal band setiap main di Parc. Era rock yang menghasilkan banyak lagu-lagu anthemic, yang bikin anak-anak muda di tahun 80an pengen nge-band dan punya rambut gondrong. Masa 80an ini jadi salah satu periode yang menyenangkan buat saya. Semasa masih di kelas 4 Sekolah Dasar tahun 1984, saya suka nginep di rumah kakak sepupu saya di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dia mengkoleksi banyak kaset-kaset album rock dari mulai Kiss, Rush, Iron Maiden, Van Halen dan masih banyak lagi lainnya. Dari situ, saya suka mendengarkan kaset-kasetnya dan mulai mengidolakan band-band tersebut, sampai ikutan mengkoleksi kaset-kaset keluaran Team Records dengan titel Rockline, Aquarius, Yess, dll. Berlanjut dengan beli majalah Vista yang banyak memuat foto-foto dan berita band-band rock idola saya, beli poster band, beli kaos band di Ratu Plaza, dan ikut nonton konser di Bulungan. Lagu-lagu dari band-band inilah yang jadi soundtrack masa ABG saya. Gara-gara kakak sepupu saya ini, saya lebih banyak menghabiskan masa remaja mendengarkan lagu-lagu Motley Crue, Iron Maiden, Metallica, Anthrax, dkk, dan bukan Duran-Duran atau Spandau Ballet. Kembali ke Parc, saat pertama main di Parc dengan playlist ini, saya meminta sebuah mikrofon, yang awalnya saya pergunakan untuk berbicara sedikit membuka set sebelum lagu pertama diputar, dan baru kemudian mikrofon dibuka untuk siapa pun yang ingin ikut bernyanyi. Kemudian keterusan menjadi kebiasaan untuk selalu menyediakan mikrofon setiap main. Setelah sempat dua kali main sebagai DJ amatiran, rasanya garing juga main sendokiran..., baru kemudian saya ajak Indra Tujuh (yang punya selera sama dan emang DJ beneran hehehe) sebagai partner untuk mainin playlist ini, dan jadilah duet DJ Duo Indra sebagai spesialis lagu-lagu era 80s glam metal dan hair metal band di Parc. Playlist ini saya dedikasikan untuk Monday Mayhem, teman-teman yang mengenang masa muda di tahun 80-an, juga untuk berbagi kepada mereka yang nggak ngalamin era rock 80an dan tentunya untuk menghibur hati yang luka hehehe... PS: Oh ya, terima kasih pada partner saya, Agent Virgo Ago Go yang mengusulkan pada saya agar men-share playlist ini di program The Block Rockin' Beats.
Tonite! Wednesday, November 03, 2010; 8-10 PMR-n-R Exhibition [mini version]: STIRLING SILLIPHANTThe Nostarwhere Tapes:: Introduction, playlist and photos, written and handpicked by Stirling Himself :: What I originally intended as a curatorial focus on a very specific genre (early-to-mid-'90s American Underground) has morphed into a retrospective on the music I was listening to from 2001-2006, a time when I was the heart, soul and scrambled brains of the nostarwhere collective. We (I, most of the time) booked DIY gigs for bands from all over the region (with a heavy Singapore and KL emphasis, though we got some takers from Oz, the States and Japan) in Bangkok, where I also played in my own band, Eastbound Downers. Growing up between Asia and the States in the pre-web days, I had a lopsided exposure to music. I'd tend to binge in the former (on live shows, records, 'zines, books) and hibernate in the latter. Say what you will about social networking, but without it, there were few avenues for an international school brat like me to stay simultaneously informed about global and local underground scenes. A couple years after I moved back to Southeast Asia in '99, I started to make up for lost time: Once I got hip to the incredibly diverse, talented regional scene, I started inviting bands up to play in Asia's crossroads city, my home at the time, Bangkok. The friendships forged in the course of doing so last to this day (and will far beyond), but another fortunate knock-on effect was the amount of music I was exposed to. The amount of 'what... you haven't heard of so-and-so?!,' and, 'you're from California and you've never seen such and such??' was dizzying. Like a good student, I took notes, I read up on stuff... and sure, I downloaded a few tunes on p2ps---but mostly I kept buying records. What follows is a cross-section of jams (some completely new, others 'rediscovered') that I either got turned onto over those years. Jams that were blasted out over the PAs of the dive bars where we set up shows (all closed now; if they were naïve enough to hand the keys to us for even a night, there was an operative lack of business acumen), late, late night and through the morning at the 'Stirling's house after-party', or the follow-on afternoon, when the slowing music would tease my thoughts to ask if this was really what I wanted to be doing for the rest of my life. ♪ ♫ ♬ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Tonite! Wednesday, October 20, 2010; 8-10 PMUpcoming R-n-R Exhibition: VEROLANDChop-N-Roll: My On-The-Go Playlist:: Introduction and playlist, written and handpicked by Vero Himself :: Saya sangat kaget ketika membaca email dari Mr. Dethu kemarin yang mengingatkan saya harus mengirim list lagu-lagu pilihan saya dalam dua hari. Memang beliau sudah meminta saya dari beberapa bulan lalu, tapi somehow ada saja kerjaan yang mengganggu ketika saya mau mulai memilih lagu dari iPod model primitif saya. Berikut adalah playlist dari on-the-go-2 dalam iPod saya yang layarnya penuh guratan dan bercak oli; sering dipasang di workshop saya, biasa terdengar di antara bunyi batu gerinda yang beradu dengan pipa baja, tumbukan palu yang menghajar plat aluminum setebal 2mm (lebay...). Keras? Belum tentu, seperti halnya workshop saya yang kadang super berisik tapi kadang sunyi, pilihan musik saya tidak terpatok pada satu genre. Yang penting bagi saya, kadang bisa memompa semangat, tapi kadang juga menurunkan emosi ketika salah satu tukang las salah potong pipa. ♬ ♪ Radio streaming live http://army.wavestreamer.com:6356/listen.pls
Tulisan---lebih tepatnya curhat---yang bermaksud menyemangati Jakarta Rock Parade ini sejatinya adalah materi lawas (tayang di Musikator pertama kali pada Juli 2009), walau pamali untuk dibilang usang. Memang, di kala itu belum ada konser rock lokal berskala gigantik. Belum ada yang nekat-berani mati menyelenggarakannya. Dan saya tidak rela jika Jakarta Rock Parade layu sebelum berkembang. Saya memimpikan Indonesia memiliki festival musik rock sekaliber Ozzfest. Syukurnya tidak lama berselang muncul kemudian Java Rockin'Land, yang bukan cuma bermutu tinggi, tapi juga termegah se-Asia Tenggara. Artinya spirit Jakarta Rock Parade menolak dimatikan. Yay. Ya, artikel ini sengaja tetap saya tampilkan di situs pribadi saya ini demi mendokumentasikan perspektif yang pernah saya tuangkan agar menjadi lebih rapi, tak lagi berceceran tak beraturan, bisa menjadi arsip yang sahih lagi sinambung.
Edition: March 17, 2010Rock-n-Roll Exhibition: ARIBOWO SANGKOYONyanyikanlah Hidup Kita!:: Playlist, intro, song descriptions, and (most) photos, written and handpicked by Ribosa Himself :: Saya bersaksi bahwa tiada hidup selain musik dan saya bersaksi bahwa lagu-lagu berikut adalah penyelamat kewarasan saya. Semoga kita dikembalikan ke distorsi yang 'benar' dan terbebas dari godaan pasar yang terkutuk. Amin.
Edition: September 29, 2010Rock-n-Roll Exhibition: DEWA PALGUNAA Glimpse Journey to the Past:: Introduction and playlist, written and handpicked by Palguna Himself :: Perkenalan saya dengan (pe)musik rock terjadi bersamaan dengan "kerja paruh waktu" yang saya lakoni secara mingguan sebagai anak jalanan di Terminal Kereneng lebih dari tiga puluh tahun lalu: menjadi pengasong koran mingguan dan majalah. Dari perkenalan itu berlanjut ke "percintaan" lewat poster-poster yang memenuhi kamar kos saya―seorang anak SMP kelas dua―yang berdinding gedek di sebuah gang sempit di Jalan Plawa, Denpasar Timur, Banjar Pagan Tengah namanya. Percintaan itu berlanjut menjadi semacam kegilaan: dengan satu blocknote kecil berbentuk dompet yang ada resluiting-nya mulailah pertuangan saya memulung cerita tentang dan sekitar dunia musik dan bintang rock. Satu blocknote setebal dua jari selebar dompet, betapa pun "font" aksara dibuat sangat irit tatkala menulisinya, dalam waktu tiga tahun hanya menyisakan dua lembar kosong untuk saya tulisi. Tetapi dua lembar kosong itu tak kan pernah tersentuh aksara dari tangan saya lagi karena blocknote berwajah dompet itu rupanya menarik perhatian tukang copet. Ya, Anda benar: blocknote itu raib dicopet orang―sudah pasti karena dikira dompet penuh uang―dalam perjalanan antara Muntilan - Borobudur tahun 1981. Berakhirkah "percintaan" saya dengan musik rock? Sama sekali tidak. 90 % isi "dompet" itu masih saya ingat ketika saya melamar jadi penyiar di radio FM pertama di Bali tahun 1987. Saya ingat betul bagaimana Pak Dedy Sonata, yang mewancarai saya, hampir tak percaya bagaimana dari mulut seorang dosen muda bidang hukum (ya, saat itu saya sudah mulai mengajar di almamater saya, Fakultas Hukum Universitas Udayana) meluncur bak air bah kisah-kisah tentang lagu dan penyanyi rock. Tak perlu berpanjang kata, lamaran saya jadi penyiar tak bertepuk sebelah tangan. Para rock mania se-"iman," hidup ini memang mengagumkan, penuh kejutan. Seperti halnya hari ini: enam jam setelah Anda mendengar lagu terakhir dalam playlist ini, ketahuilah bahwa saat itu saya sedang berhadapan dengan 8 orang guru besar dalam bidang ilmu hukum di Universitas Indonesia, Jakarta. Beliau adalah para profesor yang akan menguji saya dalam presentasi seminar hasil penelitian disertasi saya. Siapakah hari ini yang lebih berbahagia dari saya yang bahkan di saat ujian ketika usia telah melampaui kepala empat pun tetap ditemani oleh musik rock?
Tonite! Wednesday, September 22, 2010; 8-10 PMRiot Grrrl & Queens of Noise: Yesterday and TodayJen Smith, personel Bratmobile, di suatu ketika di tahun 1991 pernah bilang, "This summer's going to be a girl riot" (versi lain menyebutkan "We need to start a girl riot"). Dan tak lama setelahnya, Wolfe serta Molly Neuman bekerjasama dengan Kathleen Hanna + Tobi Vail menerbitkan fanzine Riot Grrrl. Namun sejatinya pergerakan ini telah dimulai sejak tahun 1990, berpusat di Olympia, Washington, AS. Saat itu Punk Rock sedang melanda Olympia. Etos Do-It-Yourself sungguh diminati para anak mudanya. Perempuan-perempuan yang merasa suaranya kurang terdengar lalu berlomba-lomba mengambil peluang dengan menerbitkan fanzine, mengekspresikan pendapat pribadinya. Lalu di tahun 1991 stasiun radio KAOS di Olympia berinisiatif memberikan ruang kepada para wanita yang resah dengan membuat program Your Dream Girl. Fenomena Riot Grrrl kemudian direspons baik di International Pop Underground Convention dengan membikin konser khusus musisi perempuan saja pada hari pertama, 20 Agustus 1991, bertajuk Love Rock Revolution Girl Style Now. Secara musikal para aktivis Riot Grrrl pekat mempraktekkan ideologi Punk Rock yang kecil peduli pada kepiawaian bermain instrumen. Musik mereka terkesan mentah, lo-fi, amatiran. Slogannya: "Play just 'cause you wanna, no matter what". Riot Grrrl ini juga amat dekat dengan gerakan feminisme. Isu-isu yang sering diusung adalah mengenai pemerkosaan, pelecehan seksual, KDRT, pengakuan eksistensi lesbian, serta penguatan perempuan. Band-band yang kerap dikaitkan dengan Riot Grrrl di antaranya Bikini Kill, Bratmobile, Heavens to Betsy, Sleater-Kinney, Team Dresch, Excuse 17, Huggy Bear, dsb. Di edisi BlokRokinBeats kali ini, Riot Grrrl & Queens of Noise: Yesterday and Today, saya pilih artis-artis yang baik secara langsung memang terlibat di skena Riot Grrrl macam Bratmobile, Bikini Kill, Team Dresch, dan Heavens to Betsy; juga kumpulan seniman perempuan yang besar menginspirasi gerakan persamaan derajat di Rock-n-Roll semisal Suzi Quatro, Patti Smith, Chrissie Hynde (Pretenders), Poly Styrene (X-Ray Spex), The Slits, Exene Cervenka (X), Wendy O Williams, Joan Jett, pula Lita Ford; serta sosok-sosok wanita yang walau tak terkait langsung dengan fenomena Riot Grrrl namun tersimak punya peran menonjol, kental kesan pemberontak, in-your-face, bingar lagi bising, di blantika musik seperti Peaches, Brody Dalle (The Distillers), Lesbians On Ecstasy, Kittie, Le Tigre, Shonen Knife, plus lainnya."A movement formed by a handful of girls who felt empowered, who were angry, hilarious, and extreme through and for each other. Built on the floors of strangers' living rooms, tops of Xerox machines, snail mail, word of mouth and mixtapes, riot grrrl reinvented punk"- Beth Ditto» Radio streaming live click here
Jika generasi hair metal duh-gusti amat akrab dengan British Steel, maka para headbanger sejati 90-an dijamin bulu kuduknya masih merinding dengan karya agung Pantera, Vulgar Display of Power. Bukan cuma akan selalu instan ber-air guitar penuh gairah begitu diperdengarkan Mouth for War, tapi juga bergulat dengan rasa penasaran nan besar dengan imej brutal di sampul album: for god's sake, siapa sih itu oknum dogol yang rela wajahnya dibogem mentah sampai penyok?
Edition: August 25, 2010Rock-n-Roll Exhibition: EDY KHEMODMusic for the (Next) Jilted Generation:: Playlist, intro, and song descriptions, handpicked and written by Khemod Himself :: Hai anakku yang belum lahir, apa kabarmu! Walaupun kamu belum muncul di dunia ini, tapi Ayah ingin memberi peninggalan untukmu. Sayangnya aku bukan miliarder, jadi belum bisa memberimu mobil mewah atau kapal tanker. Jadi apa boleh buat, untuk sementara Ayah beri kamu sesuatu yang tidak kalah kerennya: Playlist Ayah. Sedikit bagian dari Ayah, semacam artefak dari jaman jahiliyah Ayah untuk kamu ketahui. Nak, semoga selera musik Ayah masih masuk dengan seleramu. Jadi tidak sia-sia perjuanganku berhari-hari mencoba membuat playlist ini. Kalau ternyata selera kita tidak nyambung, ya maaf kalau begitu. Tapi coba saja dengarkan sebagai wawasan, mudah-mudahan bermanfaat di pergaulan nanti. Tidak kuper lah paling ngga. Lagu-lagu yang membentuk masa pertumbuhan Ayah, mulai dari jaman Ayah kecil diam-diam menyelinap ke kamar pakde-pakdemu, mendengarkan Genesis dan Rush, main ke rumah pakde Arian mendengarkan Iron Maiden & Metallica, masa-masa ABG Ayah di panggung-panggung Saparua Bandung, bermain skate di TLL Bandung, hingga gemerlap dunia malam di ibukota (itu lain cerita, nanti Ayah ceritakan lain waktu... kalau tidak malu). Nak, semoga playlist 2 jam ini bisa menjadi kenang-kenanganmu tentang Ayah. Paling tidak kamu bisa cerita ke teman-teman sekolah kamu, kalau Ayah kamu selera musiknya ngga jelek-jelek amat. Dan memudahkan kamu mendapat pasangan ketika sedang puber nanti.
Edition: August 18, 2010Rock-n-Roll Exhibition: ODDIE GETAHOddrockinbeats:: Playlist, intro, song descriptions, written and handpicked by Oddie Himself :: This is not one of those "to die for", "can't live without" or "the ultimate" playlists. These are the songs to make love to (or fix your bike to---whatever).
Edition: January 26, 2010Rock-n-Roll Exhibition: ROBI NAVICULAJourney of a Spiritual Junkie:: Playlist, notes & (some) photos, handpicked & written by Robi Himself :: Perjalanan ini mewarisi jejak-jejak. Ada jejak yang diingat, ada yang terlupakan. Setiap jejak melahirkan pengetahuan dan pengalaman, yang membentuk si Spiritual Junkie menjadi sosok yang kukenal seperti sekarang. Dia itu moody. Dia menjadikan musik bak agama; untuk mengobati luka dan merayakan cinta. A journey to celebrate life!

rudolfdethu

[instagram-feed feed=1]
Scroll to Top