search

ST. PATRICK’S DAY: IRISH WHISKEY, CELTIC PUNK & MORE WHISKEY

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

THE BLOCK ROCKIN’ BEATS
St. Patrick’s Day: Irish Whiskey, Celtic Punk, and More Whiskey

Edition: 23 Jun 2010 | First update: 22 Apr 2012 | Second update: 10 Nov 2022

:: Playlist, notes and photos, written and handpicked by Rudolf Dethu ::

Pic: CIUT 89.5 FM, Canada

…A long time ago, way back in history,
when all there was to drink was nothin but cups of tea.
Along came a man by the name of Charlie Mops,
and he invented a wonderful drink and he made it out of hops…

Begitu senandung tradisional pekat alkohol yang berkisah tentang Charlie Mops, sosok yang begitu dihormati di Dublin, Donegal, dan seantero tanah Irlandia. Kreativitas Charlie Mops mencipta bir terbukti gemilang menyemangati para “paddy” (sebutan bernada merendahkan kepada Irishmen oleh orang Inggris), membebaskan mereka dari dingin yang mencekik, membuat mereka lebih bergembira lalu riang ria bernyanyi serta berdansa. Oh, tak usah mengernyitkan dahi atau mengendorkan testikel, sosok Charlie Mops ini cuma fiktif. Berdasarkan legenda rakyat, eksistensi khayali Charlie ini sudah muncul sejak era baheula, dipopulerkan pertama kali oleh angkatan laut kerajaan Inggris Raya. Nama Charlie Mops sendiri adalah rima dari barley dan hops, dua unsur utama dari bir. Ha.

Benar, untuk edisi The Block Rockin’ Beats kali ini saya tak menyelenggarakan eksibisi. Agar tak membosankan aja. Jadi sesekali saya selipkan tema khusus tentang sebuah genre musik. Jika beberapa pekan silam saya sodorkan tembang-tembang yang menyasar Desert/Southern/Stoner Rock/Sludge dan sebangsanya—silakan klik LIONS OF THE DESERT: STONER, SOUTHERN, AND SLUDGY SABBATH SYMPHONY—maka kali ini saya menukik bicara rupa-rupa Paddybeat: Celtic Punk, Irish Folk-Rock, serta familinya. Fenomena Paddybeat ini sendiri telah berkembang makin luas. Tak cuma populer di tanah Irlandia saja, tak hanya menyangkut bangsa Irlandia saja, tak semata berhenti soal Irlandia saja, tapi belakangan Skotlandia disertakan pula sebagai bagian dari gejala ini. Selain itu kantong-kantong imigran Irlandia (Irish diaspora) dan komunitas Skotlandia yang tersebar di Inggris (London), Australia (Sydney dan Australia Selatan), Amerika Serikat (Boston, Chicago, Philadelphia, Los Angeles), Kanada (Vancouver dan Newfoundland), dsb; tampak berperan besar juga mendongkrak kemasyhuran genre ini.

Yang khas dari aliran musik ini—sekarang kerap disederhanakan penyebutannya dengan Celtic Punk saja—adalah temanya yang dominan berkisah tentang teritori Irlandia, wilayah Skotlandia, perjuangan kemerdekaan Irlandia serta Skotlandia, IRA (Irish Republican Army), budaya minum alkoholnya—utamanya wiski—yang sinting, Irish diaspora, pula mengenai kebanggaan khas kerah biru (working class pride). Selain itu hulubalang Celtic Punk umumnya memasukkan instrumen tradisional macam akordion, banjo, mandolin, bagpipes, fiddle tin, dll. Kelompok yang dianggap paling bertanggungjawab memperkenalkan genre ini adalah The Pogues dengan biduan slebor lagi puitis nan Maha Mulia bernama Shane MacGowan. Oleh banyak sejarawan musik Shane—ditopang Spider Stacy—dianggap berjasa menjadi figur paling mula mempadupaksa unsur Celtic Folk dengan (attitude) Punk Rock. Untuk era sekarang, menurut saya kongregasi Celtic Punk yang paling keren adalah The Tossers. Berikutnya, um, Flogging Molly, mungkin. Dropkick Murphys? Nay. Gak terlalu suka. Nuansa boneknya kelewat kental, kurang intelek, agak-agak redneck kalau menurut saya. Tembang Dropkick Murphys yang saya tampilkan di sini adalah satu dari ultra sedikit karya mereka yang “indah”. “The Dirty Glass” ini mengingatkan saya pada “Fairytale of New York” dengan distorsi lebih bajingan.

…He must have been an admiral a sultan or a king,
and to his praises we shall always sing.
Look what he has done for us he’s filled us up with cheer!
Lord bless Charlie Mops, the man who invented beer beer beer
tiddly beer beer beer…

The Playlist

01. The Pub – The Tossers
Sekali lagi, ini adalah band celtic punk yang paling saya suka setelah The Pogues. Di kota asalnya, Chicago, grup beranggotakan 7 orang—1 perempuan, main biola—ini merupakan salah satu yang menonjol di skenanya. Konser mereka tenar sebagai ajang riang gembira maksimum yang tinggal beberapa jengkal saja dari kegaduhan dan anarkisme. Malah suatu kali ketika menjadi pembuka bagi Shane MacGowan penonton yang sebagian besar telah mabuk, saking ekstasenya, hampir saja lupa bahwa setelah The Tossers bakal ada Yang Dipertuan Agong Shane MacGowan. Hiks.

Secara musikal “The Pub” menyodorkan cengkok celtic punk yang khas: nuansa tradisional irish folk yang kental yang ditingkahi dengan distorsi punk yang kasar, tembak langsung dan berkecepatan tinggi. Secara tema, fondasinya adalah soal ritual minum alkohol, tentu. Namun The Tossers juga menyentuh ranah political punk seperti yang cukup ditunjukannya di tembang ini (sebagian kritikus menganggap The Tossers sebagai angin segar di punk rock yang belakangan hampir kehabisan nafas, nyaris stagnan, macet ide, membosankan). Secara dandan, The Tossers ini bisa dibilang paling sadar busana dibanding pengusung celtic punk yang lain. Buktikan sendiri di videoklip ini.

02. Drunk Tonight – The Bloody Irish Boys
A drinking group with a music problem. Itu saja yang saya tahu tentang mereka. Selebihnya nihil. Yang jelas saya doyan lagunya. Celtic punk yang asyik untuk berdansa (gaya Irlandia).

…Angkat kaki kiri ke depan, lalu berikutnya kanan ke depan, kiri lempar ke depan, kanan lempar ke depan, kiri depan, kanan depan, pertahankan, mari bernyanyi, menari, bergembira, pertahankan, jangan tumbang ya…

03. Drunken Lullabies – Flogging Molly
Di Indonesia, khususnya di ranah celtic punk, septet ini sepertinya lebih ngetop dibanding The Tossers. Memang, secara kualitas mereka juga mumpuni. Yang menarik, ternyata band asal Los Angeles ini vokalisnya, Dave King (lahir di Dublin), adalah mantan biduan Fastway (projeknya Eddie “Fast” Clarke eks-Motörhead dan Pete Way eks-UFO).

04. Celtic Storm – The Mighty Regis
Simak penampilan mereka di Warped Tour. Saya, jujur saja, agak males liat penampilan vokalisnya, murtad terhadap ewuh pakewuh dandanan celtic punk. Tapi lagunya asyik sih. Hehe.

Scythian | WNG

05. Las Vegas (In the Hills of Donegal) – Scythian
Ini lagu sepertinya sebentar lagi mencapai taraf klasik saking seringnya dinyanyikan kembali oleh pelbagai grup musik. Padahal usia tembang ini belumlah tergolong uzur, muncul ke muka umum pada 1992. Dipopulerkan pertama kali oleh band asal Donegal, Irlandia, Goats Don’t Shave. Akibat saking tenarnya bahkan sesepuh irish folk sekelas The Dubliners pun turut mendaur ulang.

06. She Swears Like a Sailor – The American Wake
Berasal dari Orange County, SoCal, kuintent ini memasukkan sedikit unsur country juga ke ramuan celtic punk-nya. Hasilnya tergambar jelas di tembang ini. Simak videonya dan kagumi biduannya yang bersuara merdu, menyanyi di antara gaya celtic dan cowpunk.

07. Hobo Train – Paddy Goes to Holyhead
Istilah “paddy” yang tadinya bermakna peyoratif belakangan justru digunakan sebagai identitas yang membanggakan, menjungkirbalikkan kenistaan menjadi kejemawaan plus menyebut musiknya yang khas sebagai “Paddybeat”.

08. Leonard Cohen – The Dreadnoughts
Beranggotakan 5 orang, berasal dari Vancouver, mengaku pekat terpengaruh oleh The Pogues, Gogol Bordello dan Rancid. Ada sedikit sentuhan ska-punk di lagu ini.

09. Whisky You’re the Devil – Liam Clancy
Sejauh yang saya tau, tembang ini adalah tembang tradisional irish-folk dan banyak di-cover hingga hari ini, termasuk oleh Liam Clancy, personel The Clancy Brothers, salah satu grup musik paling tenar di tanah Irlandia. Secara musikal, hampir tiada warna punk rock kecuali dari judul dan tema yang tembak langsung a la punk rock.

10. Donald Where’s Your Troosers – The Irish Rovers
Pertama kali dipopulerkan oleh Andy Stewart pada 1961, tembang folk ini ngetop lagi pada 1989 dan kini menjadi klasik. Liriknya berkisah tentang orang Skotlandia yang lebih suka memakai rok (kilt) dibanding celana. Konon, Andy Stewart menulis lagu ini di wc, posisi duduk, tanpa celana.

11. The Rare Old Mountain Dew – Orthodox Celts
Sama, irish-folk klasik juga. Telah muncul sejak abad 18, tembang ini berkisah tentang poitín, satu dari sedikit minuman paling brutal di dunia saking buas kadar alkoholnya (60-95%) serta dikategorikan ilegal di beberapa negara. Ayo kita senandungkan lebih sering lagu-lagu bernafas ilegal macam begini di Nusantara kolot yang banyak peraturan, penuh larangan membosankan, dan sedang menuju ke kanan garis keras ini.

12. A Pub with No Beer – The Dubliners
Kalau lagu folk klasik ini justru munculnya dari Australia pada 1957 dan merembet pengaruhnya hingga Dublin dan merangsek ke seantero jagat hingga akhirnya justru banyak musisi Irlandia yang menyanyikan ulang tembang ini.

…It’s lonesome away from your kindred and all,
By the campfire at night where the wild dingos call,
But there’s nothing so lonesome, so dull or so drear,
Than to stand in the bar of a pub with no beer…

13. Dirty Old Town – Johnny Logan and Friends
Saya mengenal lagu ini pertama kali via The Pogues. Setelah dilacak ternyata aslinya keluaran tahun 1949. Saya pilihkan dari Johnny Logan, biduan Irlandia kelahiran Australia, agar saya (dan Anda) lebih kaya referensi saja.

14. Drink the Night Away – Gaelic Storm
Jika berkutat di Celtic Punk maka istilah “Gaelic” pasti akan sering ditemui. Ya, Gaelic ini berkaitan dengan kelompok etno-linguistik di Irlandia dan Skotlandia.

…Ok, mari kita lanjutkan berdansa…
Angkat kaki kanan, lalu lempar ke depan
Angkat kaki kiri, pula lempar ke depan
Kedua tangan di pinggang,
Angkat kaki kanan, lempar, depan
Angkat kaki kiri, lempar, depan
Lempar kiri, depan
Lempar kanan, depan
Jaga biar seimbang ya, pertahankan ya…
Yang oleng silakan minum dulu, uh-oh, duduk dulu… Oh, my Guinness!

15. Streams of Whiskey – The Pogues
The Pogues yang didirikan di London pada 1982 merupakan entitas paling penting—simak dan camkan: paling penting—di ranah celtic punk. Duo pendirinya, Shane MacGowan dan Spider Stacy, bak duo pendekar slebor penjunjung garis keturunan Irlandianya, memuja alkohol berlebih, serta di saat yang sama mencintai punk rock. Atau secara ringkas-cergas: tak akan ada celtic punk tanpa The Pogues. Dipahami?

16. South Australia – The Kilkennys
Ini juga folk klasik yang disenandungkan ulang. Sejatinya lagu ini merupakan sea shanty asal Inggris. Sea shanty kerap diistilahkan juga sebagai “maritime work song”. Nyanyian yang biasa disenandungkan bersama-sama oleh para buruh galangan kapal saat bekerja untuk pemicu semangat.

Lagu ini dikenal juga dengan tajuk lain yaitu “Rolling King” dan “Bound for South Australia”.

…In South Australia I was born
Heave away. Haul away!
South Australia round Cape Horn
And we’re bound for South Australia
Haul away you rolling king
Heave away! Haul away!
All the way you’ll hear me sing
And we’re bound for South Australia

17. Outta Scotch – Real McKenzies
Berasal dari Vancouver, Kanada, grup ini termasuk veteran, telah mondar-mandir di skena celtic punk sejak 1992. Jika diperhatikan lebih cermat, selain amat kental dengan nuansa punk 90an, mereka lebih dekat ke Skotlandia dibanding ke Irlandia.

18. Drunken Lazy Bastard – The Mahones
Ah, ini lagu riang ria wisky jaya. Saya duhai suka.

…Angkat kaki kiri dan lempar ke depan
Kaki kanan, lempar, depan
Tangan kacakkan di pinggang
Hey, Donald, where’s yer troosers?!

19. The Dirty Glass – Dropkick Murphys
Di tembang ini mereka mengajak serta Jen Razavi dari The Bombpops, video dari acara pesta St. Patrick’s Day belum lama ini di Boston, Maret 2022.

20. Consuming – Ahead to the Sea
Celtic/ska punk asal Jerman dengan harmoni vokal laki-perempuan. Bayangkan Dance Hall Crashers berbagi bir di Oktoberfest dengan Flogging Molly.

Aye, Paddy, pick-it-up, pick-it-up, pick-it-up…!!!

21. Loch Lomond – Judy Collins
Bukan, ini bukan tentang minuman single malt asal Skotlandia kegemaran Kapten Haddock. Lagu yang judul panjangnya, “The Bonnie Banks o’ Loch Lomond” ini adalah lagu klasik Skotlandia yang pertama kali dirilis pada 1841. Oleh banyak kalangan tembang ini diinterpretasikan secara lebar sebagai lagu untuk para pejuang yang rela mati dan sebagai timbal balik rohnya akan kembali ke pangkuan tanah Skotlandia. (Ketika saya mendengar lagu ini dengan noise-cancelling earphones, aduh, merinding…)

22. Smoke and Strong Whiskey – Christy Moore
Christopher Andrew “Christy” Moore adalah penyanyi folk kawakan di Irlandia. Saya pilih lagu ini untuk sedikit menurunkan tensi dan, tentunya, agar kita bisa mencleguk wiski lagi agar nanti kembali prima berdansa.

23. Fairytale of New York – The Pogues feat. Kirsty MacColl
Tembang ini, selain telah mencapai status “klasik” juga kerap disebut sebagai lagu Natal palling indah sejagat. Saya sempat menulis satu halaman khusus tentang ini: MACGOWAN & FAIRYTALE OF NEW YORK.

24. Beer, Beer, Beer – The Clancy Brothers
Lagu pemujaan nabi imajiner Charlie Mops atas jasanya menciptakan bir ke dunia. Maka dari itu, jika Bir adalah agama anda, wajib hukumnya menghafal kidung ini.

…Look what he has done for us he’s filled us up with cheer!
Lord bless Charlie Mops, the man who invented beer beer beer…

25. In Heaven There is No Beer – The Pogues and The Dubliners
[cleguk wiski lagi untuk mancing energi] Ok, ayo berdansa!

…In Heaven there is no beer
That’s why we drink it here
And when we’re all gone from here
Our friends will be drinking all the beer…

V/A Irish Drinking Songs/1993

26. Whiskey in the Jar – Shanneyganock
Lagu klasik folk Irlandia ini coba disenandungkan ulang oleh kuartet asal Newfoundland dengan pendekatan celtic punk.

Dari sedemikian banyak versi, Shanneyganock mengikuti versi The Dubliners:

…As I was goin’ over the far famed Kerry mountains,
I met with Captain Farrell, and his money he was counting.
I first produced me pistol and I then produced me rapier,
Saying: “Stand and deliver, for you are a bold deceiver!”.

Musha rin du-rum do du-rum da, Whack for my daddy-o,
Whack for my daddy-o, There’s whiskey in the jar…

27. Boys of the Old Brigade – The Wolfe Tones
Tembang klasik bernuansa pemberontakan dalam rangka mendukung Irish Republican Army (IRA) memperjuangkan kemerdekaan Irlandia (1919-1921) yang dinyanyikan ulang oleh grup irish folk garis keras asal Dublin, Irlandia, The Wolfe Tones. Nama Wolfe Tones diambil dari patriot dan pemberontak legendaris Irlandia, Theobald Wolfe Tone. Harap dicatat pula bahwa kelompok IRA ini berbeda dengan IRA yang kita kenal sekarang.

28. Sober Again – Blood Or Whiskey
Khas punk 90an yang mencoba merangkul kembali bibit-bobot-bebet Irlandianya.

29. Nancy Whiskey – Shane MacGowan and The Popes
Shane, setelah dipecat dari The Pogues mendirikan kelompok separatis Shane MacGowan and The Popes pada 1994 dan melambungkan pamor tembang “Nancy Whiskey”. Memang, harus diakui, tanpa Spider Stacy, peminum berat bernama lengkap Shane Patrick Lysaght MacGowan ini secara musikal agak kehilangan taring. Musiknya jadi malah lebih pekat warna pub rock (The Rolling Stones pra-80an, Bruce Springsteen, Cold Chisel, dan sejenisnya) yang dilumuri sentuhan irish folk di sana-sini. Gregetnya sedikit menumpul. Tapi Shane sudah terlanjur dihormati sebagai suatu entitas unik, kedekatan berlebihnya pada alkohol, tabiat slebor dan kerap lepas kontrol justru menjadi bagian dari kekhasannya.

The Tossers | PunKanormal Activity

30. Preab San Ol – The Tossers
Paragraf pertama dan kedua dari liriknya dalam bahasa, ya, Gaelic. Saya ndak paham apa artinya. Namun jika menguliti sifat dasar celtic punk, ya, pasti ndak jauh-jauh dari urusan miras. Hey, Donald, put yer troosers back on!

31. Is This Bar Open Till Tomorrow – The Mahones
Punk 90an yang mengibarkan martabat Irlandianya tinggi-tinggi.

32. Five-Dollar Bill – Amadan
Sejatinya grup asal Oregon, AS, ini memainkan padu padan antara punk rock dengan world music. Namun karena kental latar belakang ke-Irlandia-an serta kerap memasukkan musik Irlandia ke dalam komposisinya, kuintet ini lalu dikategorikan sebagai celtic punkers.

33. Home for a Rest – Great Big Sea
Pertama kali didendangkan oleh Spirit of the West pada 1990. Saking termahsyurnya di Kanada, selain lagu ini telah masuk kategori klasik, ada juga yang menyebutnya sebagai “Canada’s second national anthem”.

…You’ll have to excuse me, I’m not at my best
I’ve been gone for a week, I’ve been drunk since I left
These so-called vacations will soon be my death
I’m so sick from the drink, I need home for a rest…

Save This House/1990

34. Bullet for Vapid Beer – Cherry Coke$
Whoah! Japanese celtic punk! Paddy-o, ohayu gozaimasu!

35. Drunken Sailor – Tears For Beers
Sea shanty yang juga dikenal dengan judul “What Shall We Do with the Drunken Sailor”.

Happy Saint Patrick’s Day everyday! Slánte!

• Simak juga WHISKEY MAKES ME CRAZY: KUMPULAN VIDEO THE TOSSERS.

Boozed, Broozed, and Broken-boned,
RUDOLF DETHU

____________________

The Block Rockin’ Beats
Curator: Rudolf Dethu
Every Wednesday, 8 – 10 PM
The Beat Radio Plus – Bali, 98.5 FM

120 minutes of cock-melting tunes.
No bullcrap.
Zero horse shit.
Rad-ass rebel without a pause.

Shut up and slamdance!

💧 Consider checking out IMELDA MAY GOT A BOOM BOOM.

_________

Featured image, boston Celtic Punk band, Mickey Rickshaw, via Punk Rock Theory.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top