search

Rock-n-Roll Exhibition: JIMI MULTHAZAM

Edition: September 15, 2010Rock-n-Roll Exhibition: JIMI MULTHAZAMHanya Aku, Musik dan Lantai:: Introduction and playlist, written and handpicked by Jimi Himself ::? Semua lagu di list ini, band-nya gue ambil secara asal menurut abjad. Yang gak bikin gue bergoyang gue delete. Lalu gue setel dengan volume keras. Yoieah! Semua karya mereka bikin gue jumpalitan, salto, sliding di kamar sendirian. Ini pesta pribadi, tapi jika elo mau ikut dengan gue.....hayo silakan. Kalo lagu ini terlalu keras buat kuping elo, tandanya elo udah uzur! Kalo lo merasa sound mereka busuk, tandanya selera lo bermasalah. Gak usah mikir susah-susah. Rasakan beat-nya merasuk dalam darah. Biarkan sound mereka menjalari kulit lo dan biarkan kaki lo zig zag di sela-sela irama yang berhimpitan.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Edition: September 15, 2010

Rock-n-Roll Exhibition: JIMI MULTHAZAM
Hanya Aku, Musik dan Lantai

:: Playlist, intro, and song descriptions, handpicked and written by Jimi Himself ::

Semua lagu di list ini, band-nya gue ambil secara asal menurut abjad. Yang gak bikin gue bergoyang gue delete.

Lalu gue setel dengan volume keras. Yoieah!
Semua karya mereka bikin gue jumpalitan, salto, sliding di kamar sendirian.
Ini pesta pribadi, tapi jika elo mau ikut dengan gue…..hayo silakan.

Kalo lagu ini terlalu keras buat kuping elo, tandanya elo udah uzur!
Kalo lo merasa sound mereka busuk, tandanya selera lo bermasalah.
Gak usah mikir susah-susah. Rasakan beat-nya merasuk dalam darah.
Biarkan sound mereka menjalari kulit lo dan biarkan kaki lo zig zag di sela-sela irama yang berhimpitan.

The Playlist

01. Cats are Neats – AMQA
Bersama The Dehumanizers dan Misfits mereka sudah mengomporin gue untuk bikin band dan membuat lagu sendiri. Maksimalkan kemampuan cetek musik lo dan MOSH!!!

Adrenalin OD
Adrenalin O.D. | Photo: last.fm

02. White Hassle – Adrenalin O.D.
Lagu ini jahil banget. Roll drumnya mengecoh kita. Masuk reff?sikat!!! Eh, belum ternyata. Sialan!!!

03. Pay to Cum – Bad Brains
Nomer satu di kavling HC/Punk old school. Apa sih liriknya, mau sing a long nih? Alaaaah… gampang sebut aja: “WabagGAVbvzmgvsnbsgmabs gnx a mhvcvcbScb vdmfhAmn in You!” Beres.

Black Flag 1981
Black Flag in 1981 | Photo: punknews.org

04. T.V. Party – Black Flag
Lagu Black Flag yang paling catchy dan danceable menurut gue. Dan pasti Black Flag favorit gue. Yang menarik dari lagu ini adalah ketidakkompakan antara lead vocal dan backing-nya.
“We’re gonna have a T.V. party tonight! Alright!
We’re gonna have a T.V. party alright! Tonight!”

The Breeders
The Breeders | Photo: glidemagazine.com

05. Huffer – The Breeders
Mereka bukan cuma menghasilkan Cannonball saja. Buat gue mereka bukan one-hit wonder band. Dan album come back mereka Title TK punya single yang asik. Huffer pilihan gue.


06. Riot Squad – Cock Sparrer

Salah satu keuntungan punya sohib skinhead adalah dipinjemin CD Cock Sparrer. Punk Rock yang bernyanyi “Ooooo Ooooo ooooo…”

07. Function at the Center – D.F.L.
Gue gak pernah kesetrum ketika gaung new school HC melanda Jakarta di pertengahan 90an. Tapi tiba-tiba muncul nama yang menggagngu telinga gue: Dead Fucking Last! 80’s HC revivalist. Ini baru selera gue. Mantaff!

D.R.I.
D.R.I. | Photo: Degen Erik

08. Stupid, Stupid War – D.R.I.
Paling susah milih lagu D.R.I. Gue termasuk fans berat band ini. Akhirnya pilihan gue jatuh ke Stupid, Stupid War. Intro drum marching-nya cukup membuat lagu ini paling berbeda dari lagu D.R.I. di album mana pun.

09. A Go Go – Dara Puspita
Salah satu band yang bikin gue bangga sama Indonesia. Gue gak masuk sama materi Koes bersaudara maupun Koes plus. Tapi Dara Pusita? Taruhan sama gue, Iggy Pop pun pasti jumpalitan kalo gue setelin lagu mereka.

10. Let’s Linch the Landlord – Dead Kennedys
Album perdana Dead Kennedys adalah album terbaik mereka. Dan lagu ini paling pas buat headspin!


11. Sing Thru Me – The Dehumanizers
Band yang bikin gue nge-band. Pertama kali gue main musik, gue langsung meng-cover lagu mereka Godmen of the Future. Dan album Here’s To You gue dapet ketika upacara bendera dari temen gue. Alhasil gue harus merelakan kaset SDI dan Testament gue untuk dibarter dengan The Dehumanizers. Malamnya gue langsung menulis “Punk” di tas gue dengan akrilik. Betapa terharunya gue ketika tahun 2007 mereka menghubungi gue lewat MySpace, karena gue menulis The Dehumanizers sebagai influence utama. Andaikata kejadian ini terjadi di tahun 1991, bisa pingsan gue. Akhirnya gue mendapat izin untuk meng-cover Sing Thru Me di album The Upstairs Magnet! Magnet! Dan tak satu pun dari anak-anak The Upstairs yang tau band ini kecuali gue dan Andre Idris hahaha…

Diamond Head
Diamond Head | Photo: Hair Metal Mansion

12. Helpless – Diamond Head
Gue pertama kali tau band ini dari Metallica. Pasti jutaan orang di dunia juga sepengalaman dengan gue. Itulah cara Metallica membalas budi atas ide mereka yang diadopsi habis-habisan. Versi Metallicanya memang keren. Tapi setelah gue denger aslinya, ini dia  yang gue pilih. Masih Rock-n-Roll menurut gue. Hey, ini pendapat pribadi. Sah sah saja toh?!


13. Hideous – The Dickies
Entah kenapa punk dengan sentuhan komedi selalu nempel di kuping gue. Vokalis badut punk ini, Leonard Graves Phillips, memiliki warna Johnny Rotten tapi dengan pitch dan teknik yang lebih benar. Punk rock dengan nuansa bubblegum pop. Ini baru namanya pop punk, you dorks!

R.B. Korbet
R.B. Korbet | Photo: unknown source

14. Emptying the Mad House – Even Worse
Band HC/punk oldschool dengan front woman Rebecca “R.B.” Korbet. Suaranya begitu seksi begitu gue denger pertama kali ketika remaja. Entah mengapa dia gak masuk di dalam dokumenter American Hardcore yang tersohor itu.

Flipper
Flipper | Photo: DenverThread

15. Ha Ha Ha – Flipper
Band ini sering disebut setiap membaca wawancara Kurt Cobain di majalah-majalah musik. Bahkan Cobain memakai t-shirt-nya di sleeve art In Utero. Jujur gue baru denger mereka setelah menonton dokumenter American Hardcore. Dan lagu ini menjadi back sound credit title film tersebut. Seperti menandakan pergantian masa jaya Hardcore dengan era Alternative Rock. Huh huh huh…

16. Boncos – The Flowers
Band Rock Indonesia yang lebih bergizi dibanding band sejenis yang lebih ngetop. Tema anak gang-an yang apatis tapi belaga optimis. Dan pemilihan judul Boncos (terpuruk), menurut gue sangat jenius!

The Germs
The Germs | Photo: last.fm

17. Lexicon Devil – The Germs
Band ini keren. Vokalisnya mabok terus. Tapi masalahnya kita seperti cuma mendengar orang mabok diiringi musik yang keras. Nah di Lexicon Devil inilah The Germs terasa sebagai band beneran hahaha…

GG Allin
GG Allin | Photo: last.fm

18. Don’t Talk to Me – GG Allin
Lagu GG Allin sebelum doi sinting, dan berak di panggung sambil melukai kepalanya dengan mic. Gue membayangkan kalo doi mempertahankan warna ini sampe tahun 90an, pasti akan jadi Mötley Crüe atau bahkan Faster Pussycat.

19. Shake Appeal – Iggy and the Stooges
Hampir semua lagu Iggy keren buat gue. Kalo jelek pun pasti ada pembenaran dari gue untuk menilai dari sisi positifnya. Subjektif banget gue kalo menilai si gaek gila ini. Tapi untuk lagu yang satu ini berbeda. Kalau lo setel pagi-pagi setelah mandi, lo akan keluar rumah dengan pedenya. Beneran. Lagu ini akan membuat pria tambah seksi dan menjadi magnet libido tiap gadis yang dilewatinya.

20. Hardest Walk – The Jesus and Mary Chain
Kesan yang gue dapet kalo mendengar band ini adalah: malas walk, kesannya jadi sedikit berbeda. Citranya seperti ingin mendekat pada keramaian, tapi tetap merasa sunyi.

21. Born to Lose -  Johnny Thunders and the Heartbreakers
Lagu pemadat apatis yang tetap membuat gue optimis bergerak. Gue akan menghabiskan malam ini dengan berdansa. Kamu memang pecundang Johnny, tapi gue adalah rajanya lantai dansa.

22. Theme – M.O.D.
Lagi-lagi band Hardcore/Thrash/Punk badut. Vokalisnya memang pelawak rasis gendut yang gak pernah kaya raya jadi rockstar. Gak napa Bil, gak usah ngamuk ngeliat Scott Ian ngetop dengan celana pendeknya. Yang penting lo udah bikin trend. Walaupun gak dapet royalty sepeser pun hahahaha… Mampus!!!


23. I Hate Music – The Mad
Sebelum Misfits Horor-hororan mereka udah duluan. Dan gilanya mereka ternyata imigran Jepang di New York. Sekarang vokalisnya berprofesi sebagai pematung. Dan penata artistik di beberapa film horor. Pantesan judul lagunya I Hate Music!

Mau Maus
Mau Maus | Photo: unknown source

24. Psychotic – Mau Maus
Whoaaaahhhh! Ini dia Punk Rock yang flamboyan Jagger-esque. Band yang gak di-maintain dengan baik. Lebih sibuk dengan attitude dari pada bisnisnya. Gak ada albumnya cuma beberapa single. Mabok. Konflik. Bubar. Sekarang mereka reuni, mungkin dengan penuh penyesalan akan apa yang mereka lakukan di masa lalu. Dan kita di sini menikmati sisa kejayaan (atau tak pernah sama sekali) mereka dengan berdansa dansi mengikuti “P-s-y-c-h-o….t-i-c baby I just don’t know…”


25. She – Misfits
Rilisan pertama Misfits, Cough/Cool. Belum pake gitar. Danzig memainkan Piano. Belum ngerti Punk, atau belum dapat personel. Yang pasti lagu ini diapain aja keren.

26. Personality Crisis – New York Dolls
Satu lagi band New York yang sibuk dengan attitude. Gue rasa band seperti ini memang korban Rolling Stones. Yang kerap diberitakan attitude negatifnya. Akibatnya menjadi sampah dan mati. Itulah personality crisis-nya. Dan Stones tetap hidup di atas kematian fansnya.

27. Turnaround – Nirvana
Cover version Devo yang sukses. Sebagai fans Devo, gue lebih menyukai versi Nirvananya. Bukankah itu jenius? Satu hal yang gue pelajari dari Cobain: Kalo mau meng-cover lagu orang lain, jangan ambil yang jadi single. Apalagi sudah jadi hits.

Ratcat
Ratcat | Photo: Listal

28. That Ain’t Bad – Ratcat
Band Australia yang keren setelah AC/DC. Fuzz gitarnya centil.  Liriknya norak memang. Cinta remaja ala Ramones. Tapi sound-nya gak pernah membosankan.

29. Louie Louie – Richard Berry
Lagu legendaris yang banyak di-cover musisi kulit putih di masa depan. Dari Kingsmen yang jadi one-hit wonder karena lagu ini, Black Flag, Motörhead, Iggy Pop, sampe Robert Plant pernah mencicipi lagu ini. Tapi tetep aslinya lebih keren dari versi manapun. Inilah prototipe Punk pertama di dunia.

30. Love Comes in Spurts – Richard Hell and the Voidoids
Richard adalah musisi yang jenius, sekaligus pebisnis yang malas. Kalo namanya sempat melegenda, bisa jadi warna Punk Rock tidak terdengar seperti sekarang.

31. She’s So Cold – Rolling Stones
Ini dia biang keladi kebobrokan generasi hahaha… Biarlah, biar yang cerdas saja yang tersisa. Susah memilih lagu mereka untuk masuk ke list ini. Akhirnya gue putuskan memasukkan lagu mereka di tahun 80an. Dengan pertimbangan di era 80an sebutan “preman” di Jakarta berubah menjadi “Jagger”.

32. I Wanna Be Me – Sex Pistols
Lagu terbaik dari Sex Pistols. Tema lagunya khas Rock-n-Roll. Dan bassline-nya bikin badan gak bisa diam. Pasti yang take bass-nya bukan Sid Vicious. Iya lah, saat itu Sid dikasih duit sama Steve. Steve: “Nih 10 Pound, lo beli narkoboy sono Sid, hush hush!”

33. Screaming Skull – Sonic Youth
Sejak mendengarkan album Dirty, gue udah jadi fans berat Sonic Youth. Pemilihan Screaming Skull hanya karena beat-nya cocok dengan tema list ini. Bukan lagu terbaik, tapi teman berdansa yang apik.

34. Psycho – The Sonics
Tahun 60an musik seperti ini sudah pasti gak laku. Terlalu format masa depan memang bikin orang jadi miskin. Dan generasi berikutnyalah yang menuai untung. The Sonics masih terdengar kasar tahun 2010. Bisa dibayangkan bagaimana suasananya ketika album ini baru dirilis. Mungkin seperti pengalaman pertama mendegar Napalm Death Scum di akhir 80an.

The Soft Boys
The Soft Boys | Photo: GQ

35. I Wanna Destroy You – The Soft Boys
Pertama kali denger justru dari Circle Jerks, pas gue cari aslinya… wuih, selebor! Gak pernah gue denger lagi versi Circle Jerks-nya.

36. Silver Machine – Hawkwind
Dari semua lagu Hawkwind, Silver Machine yang paling selaras sama selera gue. Gue rasa Lemmy Punya ide bikin Motorhead karena lagu ini.


37. How Long You Wanna Live Anyway – Stray Cats
Banyak yang menduga kalo rambut gue jambul karena Morrissey. Salah besar. Waktu SD gue tertarik melihat gambar Stray Cats di majalah Gadis punya kakak gue. Saat itu jug gue memotong buntung kemeja kotak-kotak dan memapak tipis rambut samping. Ditambah lagi nonton The Outsiders. Udah deh semakin jadi aja. Morrissey? The Smiths? No, thanks.

38. Teenage Kicks – The Undertones
Bunyi gitar Inggris emang asoy. Ditambah hook-nya sedikit, meledaklah lantai dansa.

The Vaselines
The Vaselines | Photo: The Days of Lore

39. Teenage Jesus Superstar – The Vaselines
Pembangkang orang tua yang males ke gereja. Dengan alasan lugunya membuat band Pop dengan distorsi mengganggu telinga. Band ini gak akan kedengeran oleh dunia jika Nirvana tidak meng-cover Molly’s Lip, Son of a Gun, dan Jesus Wants Me for a Sunbeam. Thanks Kurt.

40. Sister Ray – The Velvet Underground
Song list ini ditutup dengan Sister Ray. Dengan alasan mereka adalah panutan nomer satu gue. Dan outro panjang brisik lagu ini benar benar membuat klimaks yang orgasmus: “Like sister Ray said….ngiiing nguuuung ngrrrrrrrrrrqqqqkkkhhhh nguuuiiiing ngiiing…”

_____________________


Catatan: Jimi Multhazam adalah biduan sekaligus penulis lirik dari veteran New Wave asal Jakarta, The Upstairs. Pula, Jimi belum lama ini mendirikan grup musik sampingan, Morfem. Bagi yang berdomisili di ibukota, suara Jimi bisa didengar hampir tiap pagi di Trax FM. Sebagai penulis lirik & pesilat kata duhai pintar, berkemampuan padu-padan dandan amat menawan, coba sodorkan Jimi lantai dansa serta musik menggelitik?beat uptempo, disko atau psikadelik?maka ia akan menyelesaikan dengan brilian.

___________________

If you wanna download the whole playlist, click ♬ Rock-n-Roll Exhibition: JIMI MULTHAZAM ♫
Or stream online via Big Audio Dynamite on your top right—and pick the playlist.

Upcoming shows/exhibitions*:

– September 22: Riot Grrrl & Queens of Noise: Yesterday and Today
– September 29: Dewa Palguna (ex-judge of Constitutional Court, art enthusiast)
– October 06: Alfred Pasifico (editor of Koran Jakarta)
– October 13: Nasta Sutardjo (used to own the legendary rock-n-roll club in Jakarta, Parc)
– October 20: Veroland (cars & motorcycles custom builder)
– October 27: Belinda Kazanci (singer of LA-based trip hop group, Echocell; designer of Gado Gado apparel)
And more exhibitions in November/December by Mian Tiara, Oppie Andaresta, Meita Kasim, Samack, Stirling Silliphant, Lecir, etc.

See y’all again next Wednesday!

Boozed, Broozed, and Broken-boned,
RUDOLF DETHU

*subject to change

____________________

The Block Rockin’ Beats
Curator: Rudolf Dethu
Every Wednesday, 8 – 10 PM
The Beat Radio Plus – Bali, 98.5 FM

120 minutes of cock-melting tunes.
No bullcrap.
Zero horse shit.
Rad-ass rebel without a pause.

Shut up and slamdance!?

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top