search

Rock-n-Roll Exhibition: DEDI KRISTIAN

Edition: July 21, 2010Rock-n-Roll Exhibition: DEDI KRISTIANDaddy-O-Stereo:: Playlist, intro, song descriptions, and photos, written and handpicked by Dedi Himself :: Playlist dibawah adalah normalizer saya di keseharian. Kadang jadi rambu-rambu, kadang jadi ekstase kilat, kadang jadi penenang, kadang menunjukkan siapa saya. Banyak diantaranya adalah musik pengiring saat masih berjumpalitan di pinggir jalan Bali belajar six-step atau air freeze, buat lirik rap dll, disaat anak2 lain berdistorsi dengan gitar listrik dan pakai baju hitam-hitam. Dan lagu2 ini selalu fit in dengan semua periode hidup setelahnya, sampai sekarang. Ditambah dengan lagu-lagu baru yang saya temukan seiring jalan tentunya. All songs define revelations in the long run!
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Edition: July 21, 2010

Rock-n-Roll Exhibition: DEDI KRISTIAN
Daddy-O-Stereo

:: Playlist, intro, song descriptions, written and handpicked by Dedi Himself ::

Playlist di bawah adalah normalizer saya di keseharian. Kadang jadi rambu-rambu, kadang jadi ekstase kilat, kadang jadi penenang, kadang menunjukkan siapa saya.
Banyak diantaranya adalah musik pengiring saat masih berjumpalitan di pinggir jalan Bali belajar six-step atau air freeze, buat lirik rap dll, disaat anak2 lain berdistorsi dengan gitar listrik dan pakai baju hitam-hitam. Dan lagu2 ini selalu fit in dengan semua periode hidup setelahnya, sampai sekarang. Ditambah dengan lagu-lagu baru yang saya temukan seiring jalan tentunya.

All songs define revelations in the long run!

The Playlist:


01. The Roots – 75 Bars

Tidak terlalu masalah bagaimana urutan playlist ini, tapi lagu ini saya pikir yang terbaik untuk memulai. Black Thought, lead MC dari grup ‘band Hip Hop’ ini saya nilai punya sihir urban terbaik dari semua MC yang masih hidup. Plus formasi full band The Roots merubah konsep banyak orang tentang the real Hip Hop: free mind states & stay soulful.

02. Ray Charles – What I’d Say
Almarhum Oom Ray memang tak pernah berhenti bernyanyi, sampai generasi sekarang. Obrak abrik……..!!!


03. DJ Shadow – Organ Donor

Teringat  pinggir jalanan Bali dan satu space di Ramayana lantai 4, waktu saya dan kawan-kawan secara tak sengaja memulai revival kultur Hip Hop. Latihan top rock, six step, freeze, coba-coba freestyle lirik di pinggir jalan Sudirman, di sela ruko, di lantai dingin mall. Not too much of those baggy pants, bling or Air Force One. Humbly staying street.


04. Raphael Saadiq – Staying in Love

Masih ingat Tony! Toni! Toné!? Raphael sekarang lebih santai dan lebih ‘dandy’ dalam musik. Mungkinkah saya akan seperti dia jika berumur 44?

05. John Lennon – Give Peace a Chance
John Lennon nge-rap? Yes he does. Saya tahu lagu ini waktu sedang jadi MC pemakaman seorang bule, lagu ini diputar saat kremasi. Setelah googling cari tau, ternyata lagu ini diciptakan saat John lagi bulan madu bersama Yoko, dikerjakan di atas bed, lalu direkam dengan 4 microphone dan four-track tape recorder yang disewa di studio dekat hotel ia menginap. Splendid.


06. The Trees & The Wild – Derau & Kesalahan

A journey from silent to riot. These Jakarta boys’re genius!


07. The Morning After – Dengar & Diam

Band dari Malang yang punya musik murung-megah. Saya mudah tersesat dalam imaji jika lagu ini diputar keras.


08. The S.I.G.I.T.  – No Hook

Lagu ini jadi teman ketika nyetir pulang kerja pagi dalam keadaan lelah. Teriak-teriak saat mobil melaju di jalan kosong Imam Bonjol. Hmm..

09. Joy Division – Love Will Tear Us Apart
Seberapa banyakpun lagu ini dinyanyikan ulang, tak semagis oom-oom Joy Division ini pada jamannya. Pendobrak post punk berkarakter murung namun bisa dianggap ceria jika anda pisahkan vokal dengan musiknya.

10. Morrissey – That’s How People Grow Up
We should call this guy a god.


11. The Game – One Blood

The Game, satu-satunya gangster rap yang proper di industri sekarang. Yang lain banci.


12. KRS-One – Criminal Minded

Role model banyak MC dewasa, bahkan Eminem (bukannya saya nge-fans sama MC konyol ini) mengucapkan nama KRS pertama kali dalam daftar thank you-nya waktu terima Grammy. Sekarang KRS berubah jadi malah ‘spiritual minded’. Doyan puasa dan punya gereja sendiri bernama ‘Temple of Hip Hop’ dan punya scripture sendiri ‘Gospel of Hip Hop’. Charming.


13. NWA – Straight Outta Compton

Barisan all star seperti Eazy-E (alm.), Dr. Dre, Ice Cube. Mereka bukan bercerita tentang bahayanya jalanan dan tingkah laku gangster. Tapi mereka berbicara “Kamilah ancaman itu, saya bisa bunuh kamu”. Lagu yang timeless!
~ Simak video klasiknya di sini

14. Charming Boys – Back to Da Funk
Funky-lized breaking beat!


15. Eric B & Rakim – Don’t Sweat the Technique

Lagu pengingat buat B-Boy agar tak terjebak teknik, tapi utamakan soul, and keep dancing, not doing tricks to impress.

16. The Shadows – Apache
Most organic song in urban cult!


17. Gang Starr – Full Clip

Dari ’87 sampai 2010, Gangstarr terserap di jiwa banyak MC. Almarhum Guru, MC di duo Gangstarr ini punya rhyme ber-vitamin buat semua Hip Hop heads, sempurna dengan New York jazz dari DJ Premiere. If you read this, google out and see who Gangstarr is.

18. Fusik – For the B-Boys
Grafik lagu ini seperti naik turun. Sedikit groove, mungkin agak murung, tapi drum line-nya jadi benang merah sampai habis di menit 06:28.

19. DJ Woodo – Footwork Final Battle
Dirty Funk with dirty sounds and dirty-loud beats…


20. Breakestra – At the End of the Day

Funk “orchestra” that’ll start yer boogie! Groove dan breakbeat ber-formula tepat.

21. Nostalgia 77 – Seven Nation Army
Real talk, I feel like a 70’s afro with brown leather jacket cruising down New York’s ghetto streets with this song on…

22. DJ Cut Nice – I Believe in Miracle
Suara choir yang ingatkan saya pada jaman Jackson 5. Y’all see those B-Boys do up rock and freestyle when the song played.


23. Bloc Party – The Prayer

Lagu yang jadi doa saya di belakang panggung sebelum pegang Mic. Works most of the time.


24. Kings Of Leon – Use Somebody

Here’s my translation to the song: “Seberapapun bangs*t-nya hidup kita dulu, kita berhak tahu kalau kita bernilai buat dipakai untuk tujuan mulia.”


25. The Temper Trap – Sweet Disposition

Bukan hanya karena vokalis asal Indonesia, tapi lagu ini sangat original dan jenius dalam racik esensi. Thumbs up!

26. Bjork – Declare Independence
Musik independen terwakili oleh Bjork. Tentu dengan taste yang experimental khas Ibu dari Islandia ini. Raise your flag!


27. Lowell Fulson – Why Don’t We Do It in The Road

Pasti terbayang Frank Lucas di film American Gangster. Tembak-tembak orang seenak jidat, punya manajemen kuat dan kasar dalam bisnis kotor. A human form of street madness.


28. The White Stripes – Icky Thump

Sempat saya jadikan nomer satu di chart top 40 radio, ini lagu yang dikritik di salah satu blog musik, dan ditegur orang kantor saat saya masih menjabat Music Director. Well hey, stirring up attitude music in the mix is a value you’ll appreciate later on I suppose :p
~ Tonton videonya di sini

____________________

Catatan: Dedi Kristian adalah salah satu figur primer di Bali HipHop Community. Tadinya ia juga menjabat sebagai music director di CDBS FM, Bali. Kini selain aktif menulis untuk majalah The Beat (Bali), aktivitas fotografi pula diakrabinya, plus ia mulai ikut terlibat sebagai representatif dari Qarma Musiq, sebuah label asal Malaysia.

_____________________

:: If you wanna listen to the songs, go to Big Audio Dynamite on your right and pick the playlist ::

Upcoming shows/exhibitions*:

– August 11, 2010: Simon Grigg (the guy who formed and managed Suburban Reptiles, one New Zealand’s first two Punk Rock band; the legendary NZ bands’ producer/manager/DJ/you name it)
– August 18, 2010: Oddie Octaviadi (vocalist of Getah)
– August 25, 2010: Edy Khemod (drummer of Seringai, the guy behind Cerahati production house)
More exhibitions in September & October by Jimi Multazham, Marzuki Mohammad, Veroland, Pratiwi Sasotya, Alfred Pasifico, Santi YZ, Nasta Sutardjo, Dewa Palguna, Mian Tiara, etc.

See y’all again next Wednesday!

Boozed, Broozed, and Broken-boned,
RUDOLF DETHU

*subject to change
____________________

The Block Rockin’ Beats
Curator: Rudolf Dethu
Every Wednesday, 8 – 10 PM
The Beat Radio Plus – Bali, 98.5 FM

120 minutes of cock-melting tunes.
No bullcrap.
Zero horse shit.
Rad-ass rebel without a pause.

Shut up and slamdance!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top