search

Prison Of Blues Bakal Mengguncang Inggris Raya Ooh La-La

Putra daerah menaklukkan negara musik raksasa. Abdi dalem mengambil alih otoritas keraton.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
biography1

Putra daerah menaklukkan negara musik raksasa. Abdi dalem mengambil alih otoritas keraton.

Well, barangkali perumpamaan di atas agak berlebihan. Hiperbola. Namun dalam skala mini kira-kira fenomena yang terjadi semacam itulah. Prison of Blues, kuartet asal Temanggung, kota yang relatif kurang tenar kiprahnya di skena musik ternyata mampu berbicara di kancah global.

uktour-horizontal-rvsd

Besok, Rabu, 14 September 2016, akan berangkat ke London, Inggris Raya. Bowo Prisoner (gitar, biduan), Nho Heart (gitar utama), Aldino (bas betot), Joe Hard (drum), serta satu musisi tambahan Novan (organ); mendapat undangan tampil di Bedlam Breakout. Festival khusus psychobilly yang telah masuk tahun ke-17 serta selalu diadakan di Northampton, 100an ke arah barat daya London. Prisoner of Blues dijadwalkan tampil pada hari Minggu, 18 September. Setelah itu disambung di hari yang sama main di The Bear, bar yang lokasinya cukup berdekatan dengan lokasi konser, The Roadmender.

Penggagas Bedlam Breakout pertama kali mengenal Prison of Blues dari majalah Jerman Dynamite. Majalah khusus rockabilly, psychobilly, country, ska, soul, tersebut memasukkan tembang “Trick or Threat” ke dalam album kompilasinya, sebagai bonus dari eksemplar nomer 84. Komunikasi lalu terjalin dan berujung dengan undangan tampil di Bedlam Breakout.

bedlambreakout-1-rszd

Ajakan manggung ke manca negara bagi Prison of Blues sejatinya bukanlah hal baru dan terlalu mengejutkan. Tahun lalu semestinya mereka berangkat juga ke Amerika Serikat untuk beraksi di sebuah festival. Namun belum terealisasi akibat kendala kesehatan salah satu personel.

Prison of Blues sendiri telah wara-wiri di skena musik independen sejak 2007. Pada awalnya mereka memainkan punk rock macam Social Distortion, The Clash, serta Ramones. Seiring perjalanan mereka berkenalan dengan psychobilly/gothabilly/horror punk lalu spontan jatuh hati. Arah kemudi musikal kemudian lebih diarahkan ke Mad Sin, Tiger Army, Nekromantik, Rezurex, The Meteor. Pun bas elektrik diganti menjadi bas betot, salah satu identitas khas grup-grup psychobilly.

Mulai 2009 beberapa single diluncurkan yaitu “Who Killed Your Friend”, “Jealousy”, serta “Bloody Valentine”. Baru pada 2012, pada Oktober, bertepatan dengan Halloween, mereka menerbitkan album mini bertajuk Trick or Threat. Rencananya tahun ini Prison of Blues bakal meluncurkan album penuhnya. Yang istimewa, 2 tembang dari album tersebut bakal dimeriahkan oleh vokalis band psychobilly dari Inggris, Titch (Klingonz), serta dari AS, Daniel Deleon (Rezurex).

London calling!

prisonofblues.com

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top