search

Leonardo & His Impeccable Six feat. Rebecca Reijman

Dalam rangka penampilan mendatangnya di acara Bali Unite’s Media Gathering septet rockabilly swinger LAHIS tertarik untuk sedikit riang ria bereksperimen dengan mengajak serta Rebecca Reijman yang sempat cukup lama vakum berdendang karena sibuk mengurusi keluarga.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
LAHIS&RR-7

Foto-foto yang terpampang di sini adalah dokumentasi dari sesi latihan Leonardo and His Impeccable Six (LAHIS) dengan Rebecca Reijman semalam di sebuah studio di bilangan Jakarta Selatan.

LAHIS&RR-8
LAHIS&RR-3
LAHIS&RR-2

Dalam rangka penampilan mendatangnya di acara Bali Unite’s Media Gathering septet rockabilly swinger LAHIS tertarik untuk sedikit riang ria bereksperimen dengan mengajak serta Rebecca Reijman yang sempat cukup lama vakum berdendang karena sibuk mengurusi keluarga. Di konser nanti rencananya LAHIS membuka lebar pintu bagi Rebecca untuk menyanyikan dua lagu: yang pertama ia bersenandung solo dengan diiringi oleh LAHIS, yang kedua berduet dengan LAHIS.



Betul, Rebecca bakal tampil berbeda dengan yang biasanya publik kenal: ia hendak meliuk-liuk mendaki tanjakan tinggi, sedang, dan rendah melantunkan nada-nada swing. Sementara LAHIS akan mengajak penonton berdendang dan berdansa bersama lewat tembang dari album yang dua-duanya menggaet predikat adiluhung “Album of the Year” dari majalah Rolling Stone Indonesia, Built to Race (2013) dan The Sun (2010); serta album berisikan lagu-lagu reinterpretasi versi LAHIS, Mirrors, yang menggondol pujian “The Best Cover Album” (2013) dari majalah Juice Indonesia.

Biduan LAHIS, Leonardo Ringo, ketika dimintai komentarnya sesaat setelah latihan, ia hanya berujar pendek namun sarat pesan, “Ngeriiii…”

BUmediagathering-Jak
LAHIS&RR-7
LAHIS&RR-1
LAHIS&RR-4
LAHIS&RR-6
LAHIS&RR-8

Bali Unite’s Media Gathering & Showcase sendiri dijadwalkan berlangsung pada Jumat minggu depan, 12 Juni 2015, di Rolling Stone Cafe. Selain LAHIS akan beraksi pula Matajiwa, Bite, dan The Alastair. Mulai pada jam 7 malam tepat dengan tiket seharga Rp50.000 + bonus majalah Rolling Stone.





Foto-foto lainnya:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top