search

Kartu Saracen Pintar

Selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan serta Sandiaga Uno.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print


Selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan serta Sandiaga Uno.

Dari sebegitu berlimpah program dan inovasi yang dijanjikan, sebagai warga Jakarta saya berharap agar Anies-Sandi juga di kemudian hari menerbitkan Kartu Saracen Pintar.

Barangkali dari program Ok Oce bakal bisa dijaring penggiat start-up yang mampu menemukan chip super sensitif pendeteksi SARA – Suku Agama Ras dan Antar golongan.

Chip ini nanti ditanam di Kartu Saracen Pintar. Diharapkan setiap warga yang memiliki Kartu Saracen Pintar akan cepat bisa mendeteksi lawan bicaranya, individu di sekitar, atau orang dalam radius 100 meter apakah ia:
– Pribumi
– Kafir
– Antek asing
– Keturunan Aseng
– Penista agama
– Yahudi

Bercita-cita agar pribumi jadi tuan rumah di negerinya sendiri? Kartu Saracen Pintar bisa bikin pribumi kian cetar!

NB: Inovasi “sadar pribumi” seperti Kartu Saracen Pintar ini barangkali akan lebih jitu, tepat sasaran, jika menunjuk saudara Pandji sebagai ketua satgas Kartu Saracen Pintar.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top