search

DOMESTIC GROOVE: MARSHELLO ARYAFARA

Ngobrol lebih dekat dan intim dengan biduan yang kerap disebut sebagai "Brown Elvis", Marshello Aryafara.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
DOMESTIC GROOVE ~ Celeb's Chosen Nine is my biweekly column in The Beat (Jakarta) mag. Basically it's an interview via e-mail which focuses on small, intimate, domestic stuff; what Indonesia's public figures are really into.

MARSHELLO HYDRANT
Penyanyi, Penulis Lagu, Penyelamat Pantai

Musik apa yang sedang anda sukai saat ini?
Saya sedang suka dan selalu suka musik dari Elvis Presley, Gene Vincent, Chuck Berry, Jerry Lee Lewis, Little Richard. The Hydrant banyak sekali terinspirasi oleh para legenda rockabilly tersebut.

Apa album rekaman pertama yang anda beli—ada kisah menarik di baliknya?
Saya agak lupa album apa yang saya beli pertama kali, ingatan agak kabur waktu masih kecil haha. Tapi peristiwa menarik dalam membeli album adalah ketika saya membeli Karmila punyanya Farid Hardja. Di era-era 2004 atau 2005 itu cukup sulit mendapatkannya karena tergolong album lawas. Tapi saya harus mendapatkannya karena saya harus menyanyikan lagu tersebut dengan The Hydrant sebagai single pertama untuk album perdana, Rockabilly Live, di bawah label mayor, EMI Indonesia.

Apa album-album favorit anda sepanjang masa? Kenapa?
Hati saya sudah kepincut musik rockabilly sepenuh hati. Album-album dari musisi yang disebut di atas adalah favorit saya sepanjang masa.

Apa album rekaman terburuk yang pernah anda beli?
Haha. Ini pertanyaan agak menjebak. Saya kasih tahu anda tapi off the record ya!

Di reinkarnasi berikutnya, selain diri anda sendiri, anda ingin menjadi siapa?
There’s no such thing as reincarnation.

Buku apa yang sedang anda baca sekarang, skornya berapa (1-10)?
Saya gemar membaca Bible. Banyak buku yang mengadopsi dari Bible. Skor 10.

Lagu-lagu apa yang anda pilih untuk memulai akhir pekan?
Masih seputar rockabilly. Sekarang sedang suka dan mudah membakar semangat itu lagunya The Kongsmen, “Chimpanzee”. Uuuuuk… Aaaaaak…

Dan lagu-lagu untuk mengakhiri akhir pekan?
Lagu-lagu gospel agar hati sejuk.

Foto: Rully.
Foto: Erick Est.
Bersama paguyuban rockabilly yang dikomandoinya, The Hydrant, si Brown Elvis makin sibuk dengan karir menyanyinya sekembalinya dari tur di Pantai Barat Amerika Serikat bulan April silam. Selain itu ia juga tetap rutin menjalani profesinya yang lain sebagai penyelamat pantai dengan wilayah tugas di Kuta dan sekitarnya. Beberapa hari ke depan, Jumat, 22 Juli 2016, bersama The Hydrant ia bakal mengadakan pemutaran perdana film dokumenter THE HYDRANT KRUISIN' IN THE USA.

💧Baca juga DOMESTIC GROOVE: ADRIAN ADIOETOMO.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.
Rudolf Dethu

Rudolf Dethu

Music journalist, writer, radio DJ, socio-political activist, creative industry leader, and a qualified librarian, Rudolf Dethu is heavily under the influence of the punk rock philosophy. Often tagged as this country’s version of Malcolm McLaren—or as Rolling Stone Indonesia put it ‘the grand master of music propaganda’—a name based on his successes when managing Bali’s two favourite bands, Superman Is Dead and Navicula, both who have become two of the nation’s biggest rock bands.

Related

Scroll to Top